Subscribe:

Pages

Minggu, 24 Februari 2013

English is you and the language is life



In study english we must have a desire or we can call it “will”. “Will” is decided into two attitudes, the trust and positive thinking. We must think that many of the benefits can we get from learning English.
English is us. We are the actor from all activity that we do. The teacher will not give us knowledge, but ourselves must seek that knowledge. One of the way of learning English is reading Mr. Marsigit’s blog, and than we will be able to rewrite the material with our own words.
Language is life. So there are characteristic of life, for example speaking, writing, hearing, translating, reflecting, recording, answering the question, looking for difficult word, and collecting verb. To understand the language, we must implement it in our daily life. So, starting from now, we must try speaking in English and write everything that we think in English. That’s the key to learn a language.
There are many rules in english. Sentences in  English can be changed of form based on the time. So tenses mastery is essential to implement good and right English. There are important something to understand about english, for example structure, grammar, tenses, noun, adjective, adverb, preposition, and idiom:
Ø  Tenses
A.    Present
1.    Simple present tense, for example: I read your message.
2.     Simple present continous tense, for example: I’m reading your message
3.    Simple present perfect tense, for example: I have read your message.
4.     Simple present perfect continous tense, for example: I have been reading your message.
B.     Past
1.      Simple Past tense, for example: I read your message.
2.      Simple Past continous tense, for example: I was reading your message.
3.      Simple Past perfect tense, for example: I had read your message.
4.      Simple Past perfect continous tense, for example: I had been reading your message.
C.     Future
1.      Simple future tense, for examle: I will read your message.
2.      Simple Future continous tense, for example: I will be reading your message.
3.      Simple future perfect tense, for example: I will have read your message
4.      Simple future perfect continous tense, for example: I will have been reading your message.
Ø  Idiom
Ex: “let” in indonesian is “biarkan”, but “don’t let me down” in Indonesian is “jangan kecewakan saya”, not “jangan biarkan saya turun”.
Ø  Verbs are divided into two, that is regular verbs and irregular verbs
The example of regular verb is  allow, enjoy, grab, injure, etc.
The example of irregular verb is: buy, write, find, build, cut, etc.
Ø  Adjective
Adjective use very simple rule. We can use linking verb.
Ex:
 clever, cleverer, cleverest
Beautiful, more beautiful, most beautiful
Difficult, more difficult, most difficult.
Ø  Diffrence to and too
Example:
Too much to do = terlalu banyak untuk dikerjakan
Too high to climb= terlalu tinggi untuk dipanjat
Ø  If there are two verbs in a sentence, we can use to infinitive or _ing form. Ex:
Stop smoking = berhenti merokok
Stop to smooke= berhenti untuk merokok
So we can conclude that one of way to collecting  vocabs and understanding grammar is reading articles and then reflecting it on our own words. However, the most important is that we must implement English in our daily life. “English is you and the language is life.”

Sebuah Refleksi


Judul: Pengembangan Sekolah Menuju Sekolah Bertaraf Internasional (SBI)
oleh: Marsigit 

Refleksi

RSBI schools that want to become SBI must have IKKT (Additional Key Performance Indicators) from reaching eight (8) National Education Standards. In it’s achievement, we require the cooperation of many components, including teachers, students and principals. If a school wants to be an international school, the teachers, students and his principal must also have an international outlook. An international teachers are teachers who are able to innovate learning, creating worksheets, not apply teacher centered system, making research from the learning process, and have professionalism.
An international students are students who are able to exist at International level without leaving their local culture, have independence, have the skills and global knowledge. While, the international principals must be able to establish international cooperation, to make appropriate policies, and professional.
So there is a difference in quality between regular school and RSBI or SBI. However, the fact RSBI not be able to apply it. Sometimes, we find RSBI or SBI school that have same study system with reguler school, for example  methods of learning and language. SBI and SBI also raised a lot of controversy. The current government policy is the elimination of SBI and RSBI. I think this policy is very appropriate.

Sabtu, 23 Februari 2013

Sebuah Refleksi


Judul: Some Problems in the Effort of Promoting Innovations of Teaching Learning Practice: Reflection of Peer Teaching activities of Teachers’ Certification
By Marsigit, Yogyakarta

Banyak permasalahan dalam proses belajar mengajar yang sedang dihadapi saat ini, salah satunya adalah bagaimana mengubah pola belajar mengajar dari pembelajaran yang terpusat pada guru menjadi pembelajaran yang terpusat pada murid. Hal ini sangat perlu, karena murid akan menjadi lebih aktif, kreatif, kompeten, mandiri, dan berani mengungkapkan gagasan- gagasan yang mereka miliki. Namun, dalam pelaksanaan perubahan pola pembelajaran ini, ternyata terdapat banyak kendala, antara lain metode yang seperti apa yang harus diterapkan untuk melibatkan murid aktif dalam pembelajaran, bagaimana menyikapi perbedaan karakter yang ada pada peserta didik, bagaimana mengembangkan LKS, dll.

Dapat dikatakan bahwa, guru belum siap untuk menerapkan pembelajaran secara student centered. Indikasinya adalah mulai dari pertama mengajar, guru sudah memperkenalkan serta menjelaskan materi yang seolah mendikte siswanya dan menguasai kelas. Ketika dibentuk kelompok belajar pun, guru masih menerangkan materi secara rinci di depan kelas. Ada baiknya saat guru menerapkan pembelajaran berkelompok, guru tidak menjelaskan materi saat itu dan meminta murid untuk berdiskusi dalam satu kelompok. Ketika ada masalah yang tidak dapat dipecahkan dalam kelompok, guru berkeliling pada setiap kelompok dan mengajak siswa untuk mencari solusi bersama.

Guru perlu membuat rencana belajar sebelum proses pembelajaran berlangsung. Namun, karena kurangnya referensi membuat rencana belajar kuran baik dan sederhana. Akirnya para guru menyadari bahwa pada kenyataannya proses belajar mengajar yang baik itu susah diimplementasikan di lapangan.

Jumat, 22 Februari 2013

Sebuah Refleksi


The Nature of Mathematics and School Mathematics
By Marsigit
Yogyakarta State University
Matematika merupakan ilmu yang berkesinambungan dan selalu ada inovasi. Untuk dapat melakukan inovasi matematika untuk sekolah atau school mathematics, perlu adanya perubahan cara pandang guru mengenai matematika yang seperti apa, yang harus mereka ajarkan di sekolah. Ebbutt, S. and Straker, A. (1995) berpendapat bahwa dalam pembelajaran matematika, guru hendaknya memberikan penjelasan, implikasi dan mengajarkan bahwa:
a.       Matematika adalah Sebuah Pencarian Contoh dan Hubungan
Aktivitas matematika dapat membuat murid mengerti bahwa dalam matematika terdapat gagasan-gagasan yang saling berhubungan, dan mereka dapat pula terlibat dalam jaringan ini. Dalam hal ini, guru dapat memberikan ksempatan murid untuk melakukan pencarian dan menemukan suatu gagasan, mendeskripsikan dan mencatat hubungan yang mereka temukan, mengimbau murid untuk mencari konsisten atau tidak konsisten, persamaan dan perbedaan, dll.
b.      Matematika adalah Sebuah Kreativitas, Aktivitas, Melibatkan Imaginasi, Intuisi, dan Penemuan
Kreativitas dalam matematika antara lain ditunjukkan saat menggambar geometri, membuat program pembelajaran matematika, dll. Guru dapat memunculkan kreativitas dan melibatkan imaginasi anak dengan membuatnya ingin tau tentang suatu hal, mendorong anak untuk membuat bangun-bangun dan struktur matematik, dll.
c.       Matematika Adalah Cara Untuk Memecahkan Masalah
Matematika erat kaitannya dengan masalah sehari-hari. Guru dapat mendorong murid untuk menemukan masalah, lalu mengajaknya untuk mencari pemecahan masalah tersebut dengan matematika.
d.      Matematika Bertujuan untuk mengkomunikasikan Informasi atau Gagasan
Matematika merupakan sebuah bahasa. Hal ini dapat kita lihat melalui grafik misalnya. Dari grafik kita bisa membaca pertumbuhan penduduk, dll. Guru dapat mengajak muridnya untuk membuat, membaca, dan memahami sebuah grafik atau diagram dari realita di sekitar dan mendiskusikannya dalam kelas.