Subscribe:

Pages

Minggu, 03 Maret 2013

Sebuah Refleksi


The Nature of Teaching Learning Processes 
 
Berikut ini adalah refleksi dari sebuah artikel dengan judul "The Nature of Learning Process" yang ditulis oleh Prof. Dr. Marsigit, M.A yang dimuat di http://powermathematics.blogspot.com
Proses pembelajaran khususnya pembelajaran matematika yang baik, adalah pembelajaran yang dapat mengoptimalkan fungsi berbagai macam alat indra “multi indrawi”. Seperti yang kita ketahui bahwa, jika kita melihat sesuatu, kita mungkin akan lebih mengingatnya dibandingkan jika kita hanya mendengarkan pendeskripsiannya. Selain itu, kita juga akan lebih mengerti sesuatu jika kita mempraktikkannya daripada hanya mendengarkan teorinya. Hal ini sependapat dengan von Glasersfeld, 1995 in Brown ( 1997) bahwa konstruktivitas lebih terfokus pada pemahaman individu terhadap tugas matematika yang mereka hadapi.
Pendidik sering menggunakan istilah “tradisional” dan “progresif” dalam menggambarkan proses belajar mengajar. Istilah “tradisional” mengacu pada proses belajar mengajar yang terpusat pada guru, guru mendominasi, terjadi transfer ilmu, konvensional, dan formal. Istilah proggresif mengacu pada poses pembelajaran yang terpusat pada anak, modern, innovative, dan anak lebih aktif. kurang jelasnya pendeskripsian kedua istlah tersebut menyebabkan berbagai retorika yang menyesatkan. Berbagai penelitian telah dilakukan oleh para ahli mengenai kedua istilah tersebut dan penerapannya di Inggris, salah satunya adalah Bennett (1976) menemukan bukti bahwa istilah longgar 'tradisional' dan 'progresif' adalah simbol dari konflik yang mendalam tentang beberapa tujuan pendidikan. Secara khusus, Paul Ernest (1994) menguraikan masalah pendidikan matematika sebagai berikut:
a.       Pedagogi matematika
Pendekatan masalah menganai penelitian matematika dibandingkan dengan pendekatan tradisional, rutin atau ekspositoris.
b.      Teknologi dalam pengajaran matematika
Haruskah menggunakan tekhnologi seperti kalkulator atau komputer dalam pembelajaran matematika? atau justru akan mengganggu belajar siswa?
c.       Matematika dan simbolisasi
Haruskah matematika diajarkan dengan simbolisasi formal?
d.      Matematika dan budaya
Apakah matematika tradisional diajarkan dengan tugas-tugas formal dan masalah menjadi dasar kurikulum, atau harus itu disajikan dalam realistis, konteks otentik, atau ethnomathematical "?

0 komentar :

Posting Komentar